
Detak Jantung Terdeteksi Lewat Sinyal Wi-Fi? Teknologi Revolusioner Tanpa Perlu Smartwatch!
Bayangkan Anda sedang bersantai di rumah, lalu menyadari bahwa detak jantung Anda dapat dipantau tanpa harus mengenakan smartwatch atau perangkat lain yang menempel di tubuh. Terdengar seperti adegan dari film fiksi ilmiah, bukan? Namun, ini adalah kenyataan yang berhasil diwujudkan! Tim peneliti dari University of California, Santa Cruz (UCSC) telah mengembangkan teknologi inovatif yang memanfaatkan sinyal Wi-Fi biasa untuk mendeteksi detak jantung. Teknologi ini diberi nama Pulse-Fi. Sungguh sebuah terobosan!
Mekanisme Canggih di Balik Pulse-Fi
Rahasia di balik kecanggihan Pulse-Fi terletak pada kemampuannya mendeteksi perubahan yang sangat halus pada gelombang radio Wi-Fi. Setiap kali jantung memompa darah, terjadi getaran minimal yang dihasilkan. Getaran inilah yang ditangkap oleh sistem Pulse-Fi. Para peneliti menggunakan modul ESP32 yang sangat terjangkau (sekitar $5-$10), dipadukan dengan Raspberry Pi seharga $30.
Kunci utama kecanggihan ini adalah penerapan machine learning. Dengan algoritma yang kompleks, sistem ini dilatih untuk mengenali pola-pola unik dalam sinyal Wi-Fi yang secara spesifik disebabkan oleh aktivitas detak jantung.
Keunggulan Pulse-Fi tidak berhenti pada kecanggihan teknisnya, melainkan juga pada akurasinya yang mengagumkan. Para peneliti mengklaim bahwa akurasinya setara dengan alat medis yang umum digunakan. Selain itu, teknologi ini sangat fleksibel. Baik Anda sedang duduk, berdiri, berbaring, atau bahkan berjalan, Pulse-Fi tetap mampu mendeteksi detak jantung Anda secara akurat. Jarak deteksinya pun cukup signifikan, mampu menjangkau hingga tiga meter. Ini berarti, Anda tidak perlu lagi repot menggunakan berbagai alat, terutama di rumah atau di lokasi dengan fasilitas kesehatan yang terbatas. Pulse-Fi menawarkan solusi yang praktis dan efisien.
Membangun AI dari Nol untuk Mengatasi Kelangkaan Data
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi tim peneliti adalah minimnya data sinyal Wi-Fi yang telah diolah secara khusus untuk deteksi detak jantung, terutama pada platform ESP32. Namun, hal ini tidak membuat mereka menyerah. Sebaliknya, mereka mengambil inisiatif untuk membangun dataset sendiri. Data mentah ini kemudian dimanfaatkan untuk melatih neural network mereka. Dengan dataset yang dikembangkan secara mandiri, AI yang dihasilkan menjadi semakin mahir dalam mengenali pola-pola halus dari detak jantung yang tersembunyi dalam sinyal Wi-Fi. Usaha keras ini berujung pada hasil yang sangat memuaskan.
Potensi Luas Pulse-Fi Melampaui Deteksi Detak Jantung
Kelebihan Pulse-Fi tidak hanya terbatas pada deteksi detak jantung. Potensi pengembangannya sangat luas. Ke depannya, teknologi ini direncanakan akan dikembangkan lebih lanjut untuk mengukur laju pernapasan. Bahkan, ada kemungkinan untuk mendeteksi gangguan tidur seperti apnea. Bayangkan betapa mudahnya pemantauan kesehatan jika teknologi ini dapat diimplementasikan secara masif. Ini bisa menjadi langkah besar dalam menjadikan pemantauan kesehatan lebih mudah diakses dan terjangkau bagi semua orang.
Kabar gembiranya, beberapa pihak telah menunjukkan minat untuk mengembangkan teknologi ini ke ranah komersial. Siapa tahu, dalam waktu dekat, kita semua bisa memiliki "detektor kesehatan Wi-Fi" di rumah masing-masing!