draft
noindex
apple
inovasi
riccardo mori
desain
perangkat lunak
apple watch
airpods pro

post e3:eo:8m:4y:ju:9u:jn:6q:5

aaku tau kamu hebat
post e3:eo:8m:4y:ju:9u:jn:6q:5

Apple: Dulu Inovator Handal, Kini Sekadar Peniru?

Acara peluncuran produk terbaru Apple yang digelar 9 September 2025 lalu, seperti biasa, sukses menyedot perhatian dunia teknologi. iPhone baru, Apple Watch yang makin canggih, sampai AirPods Pro yang katanya bikin pengalaman audio makin imersif. Tapi, di balik gemerlapnya peluncuran itu, ada satu suara yang terasa sumbang. Suara penulis dan penerjemah, Riccardo Mori, yang kali ini melontarkan kekecewaan mendalam terhadap arah perusahaan yang pernah jadi kiblat inovasi.

Mori, yang mengaku sebagai pengguna lama Apple, merasa perusahaan kesayangannya ini perlahan kehilangan koneksi dengan para pengikut setianya. Bukan cuma itu, ia juga menyoroti bagaimana keputusan desain perangkat lunak dan antarmuka pengguna (UI) yang makin menyederhana itu justru terasa seperti kemunduran. Dulu, Apple identik dengan kemudahan penggunaan yang cerdas, tapi sekarang? Terasa seperti kehilangan sentuhan magisnya.

"Apple semakin mirip perusahaan teknologi besar lainnya," keluh Mori. Keunikan yang dulu membedakannya, fokus pada inovasi yang benar-benar berarti, seolah terkikis. Ia melihat banyak keputusan yang kurang tepat, mulai dari desain yang menurutnya buruk hingga strategi pemasaran yang terasa manipulatif.

Salah satu poin yang paling disorot Mori adalah bagaimana Apple terasa makin gemar mengutip Steve Jobs, padahal praktik mereka saat ini seolah kontradiktif dengan pidato-pidato legendaris sang visioner. Ia mencontohkan betapa Apple Watch kini terasa makin rumit, AirPods Pro yang pemborosan fitur, dan keraguan atas nilai serta desain iPhone Air yang baru diluncurkan. Mori berpendapat, fokus Apple pada perangkat keras yang makin memukau justru mengorbankan kualitas perangkat lunak. Padahal, justru di situlah keunggulan historis Apple yang membuatnya dicintai banyak orang.

Intinya, artikel ini adalah curahan hati seorang penggemar lama yang merasa Apple telah menyimpang dari nilai-nilai inovasi dan desain yang dulu menjadi pondasinya. Akibatnya, produk-produk yang dihasilkan kini terasa kurang inspiratif, dan strategi yang dijalankan terasa meragukan. Mori berharap, Apple bisa kembali menemukan jati dirinya, kembali fokus pada kualitas perangkat lunak yang intuitif dan fungsional, seperti dulu.

Diskusi

Login dulu buat ikutan diskusi.